Sabtu, 26 Oktober 2013

Keajaiban Solat

Jagalah kesempurnaan solatmu


Setiap gerakan solat yang dicontohkan Rasulullah SAW penuh dengan hikmah dan bermanfaat bagi kesihatan. Syaratnya, semua gerakan tersebut dilakukan dengan betul, tama'ninah serta istiqamah.

Makna bacaan solat yang luar biasa, termasuk juga aspek “olah rohani” yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau “jalinan komunikasi” antara hamba dengan Tuhannya, secara fizikal solat pun mengandung banyak keajaiban :



SAAT TAKBIRATUL IHRAM
Dari Abdullah bin Umar: "Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya" (HR Bukhari).

Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika angkat dari rukuk.
Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfa), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah seperti oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Perbuatan ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka automatik kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bahagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga .

SAAT RUKU’
“Ruku’lah dengan tenang (tumaninah).”

Dari Sa’ad bin Abi Waqqas, ketika ruku’, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari)

Apa maknanya? Ruku’ yang dilakukan dengan tenang dan maksima, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Ruku’ pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksima dengan mata menghadap ke tempat sujud.

Ruku’ yang sempurna ialah apabila tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas belakang tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksima pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merehatkan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, ruku' adalah cadangan latihan bagi kencing sehingga gangguan prostate dapat dicegah.

SAAT I’TIDAL
“Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.”

Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pengsan secara tiba-tiba .

SAAT SUJUD

“Selepas itu, sujudlah dengan tenang.”

Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat mengalirkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membersihkan sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga risiko terkena jantung tersumbat dapat dikurangkan.
Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan daerah seperti oksigen dapat mengalir maksima ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tama’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kuantitinya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ mahupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesihatan organ kewanitaan.

DUDUK DIANTARA TAHIYYAT (awal & akhir )
“Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang.”

Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki .
Iftirasy (tahiyat awal) dan Tawarru’ (tahiyat akhir).

Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. pada saat iftirasy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang bersambung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri(kebas) pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi lelaki sebab tumit menekan aliran kandung kencing (uretra), kelenjar kelamin lelaki (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan betul, posisi seperti ini dapat mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirasy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian rehat kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

0 komentar:

Posting Komentar